SARING SEBELUM SHARING

SARING SEBELUM SHARING

Watawa saubil haqq...  Inilah dasar tulisan ini saya posting kemari...

Baru saja saya mendapat kiriman via inbox facebook massenger dari saudara yg kebetulan saat ini berada di Pulau Jawa.  Kiriman serupa  alhamdulillah sudah belasan kali saya terima, baik dari teman maupun saudara yang lain sejak beberapa bulan yang lalu.
Saya menyikapi positif atas seluruh sharing (berupa screenshot) yg saya terima, khusus menyangkut ajakan mengamalkan/membaca suatu kalimah. Saya mengenali saudara dan teman yang membagikan pesan tersebut dan kelihatannya "nawaitu" mereka inipun ikhlas lillahi ta'ala.
Awalnya saya memilih mendiamkan saja dan tidak meneruskan ke siapapun pesan berantai tersebut.
Namun hari ini saya berfikir lain.  Saya merasa berdosa jika tidak mencoba mengangkat masalah ini walau sebatas mengundang perhatian orang yang lebih berkompeten agar bisa menjelaskan lebih mendalam tentang masalah ini.   Saya khawatir jika yang dibagikan tersebut adalah keliru, bahkan bisa saja ada unsur sengaja dari golongan tertentu dalam upaya pendangkalan aqidah pada umat Islam (na'uzubillah).

Begini bentuk ajakan tersebut:


๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡

====
Jangan lupa kirim balik...

Laa ilaha ila anta subhanaka inni kuntum minadholimin.
Kirimkan ke 30 org..
InyaAllah kita keluar dari segala masalah..
===

Demikian bunyi pesan yang saya terima, selengkapnya lihat foto yang saya lampirkan.

Menurut saya... kira-kira kalau kalimat (ayat taubat)  tersebut ditulis dengan tulisan latin sbb:

Laa ilaaha ILLA anta, subhanaka inni KUNTU minadh-dhaalimiin.

Artinya:
Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau (Allah), maha suci Engkau, sesungguhnya aku tergolong orang-orang yang dhalim.
---

Coba kita perhatikan  tulisan dengan huruf KAPITAL atau lihat gambar pada tulisan yang sudah saya garis bawahi (merah).

ILA tentu saja berbeda makna dengan ILLA,  demikian juga sangat jauh beda makna KUNTU (inni kuntu) dengan KUNTUM (inni kuntum).

ILA berarti KE atau KEPADA,  sedangkan ILLA bermakna KECUALI. 
KUNTU (inni kuntu) berarti SESUNGGUGNYA AKU, sedangkan KUNTUM (inni kuntum) bermakna SESUNGGUHNYA KAMU.   Nah,  berbeda jauh kan...?

Sekiranya kalimat yang dibagi-bagikan sebagai pesan berantai tersebut kita coba terjemahkan kira-kira begini:

Tidak ada Tuhan  KEPADA Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya KAMU tergolong orang yang dhalim.

Mari kita perhatikan kembali secara seksama terjemahan terakhir...

Bagi kita orang Islam:

(1). Wajar kita mengatakan Tidak Ada Tuhan KEPADA-NYA?
(2). Mahukah kita mengatakan Tuhan Kita Dhalim..?

Na'uzubillahi min dzalik....

Di sini kita tidak membahas trik yang tersirat dalam kalimat anjuran membagikan ke 30 orang yang lain, serta embel-enbel imbalan tunai yang ditawarkan.

Saudara seiman...

Saya bukan seorang 'alim,  namun sengaja masalah ini saya tempatkan kemari agar mendapat perhatian dari yang lebih berkompeten.  Disamping itu saya ingin mengingatkan kepada sesama, agar selalu berhati-hati dalam reshare sesuatu di medsos. 

SARING SEBELUM SHARING.

Semoga atas kesilapan dan ketidaktahuan kita selama ini mendapat ampunan dari Allah SWT.   Aamin Yaa Rabbal 'Aalamiin...

Wallahu รก'lam... 

Wassalam,

CL Marjan
Aceh - Indonesia

Komentar